Senin, 06 Agustus 2012
Macam-macam piramida ekologi
- Piramida jumlah
merupakan jumlah organisme yang berada di dalam suatu daerah (areal)
tertentu yang dikelompokkan dan dihitung berdasarkan taraf trofi.
Pada piramida jumlah, golongan organisme
yang berada pada tingkatan lebih tinggi memiliki jumlah organisme lebih sedikit
di bandingkan dengan tingkatan organisme yang ada di bawahnya.
- Piramida
biomassa / berat merupakan taksiran
berat organisme yang mewakili setiap taraf trofi dengan cara tiap-tiap
individu ditimbang dan dicatat jumlahnya dalam suatu ekosistem.
Untuk mengukur biomassa di
tiap tingkat trofik maka berat rata-rata organisme di tiap tingkat diukur
kemudian jumlah organisme di tiap tingkat diperkirakan. Piramida biomassa
berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu
dan diukur dalam gram.
- Piramida energi
menggambarkan banyaknya energi yang tersimpan dalam 6 tahun yang digunakan
senyawa organik sebagai bahan makanan.
Dasar penentuan piramida energi adalah
dengan cara menghitung jumlah energi tiap satuan luas yang masuk ke tingkat
trofik dalam waktu tertentu, (misalnya per jam, per hari, per tahun).
Piramida energi dapat memberikan gambaran lebih akurat tentang kecepatan aliran
energi dalam ekosistem atau produktivitas pada tingkat trofik. Kandungan energi
tiap trofik sangat ditentukan oleh tingkat trofiknya sehingga bentuk grafiknya
sesuai dengan piramida ekologi yang sesungguhnya di lingkungan. Energi yang mampu disimpan oleh individu tiap
trofik dinyatakan satuan kalori per m² per satuan waktu (kal/m2/th).
Pada piramida energi tampak jelas
adanya penurunan jumlah energi secara bertahap dari trofik terendah ke trofik
di atasnya. Penurunan ini disebabkan oleh hal-hal berikut.
- Hanya sejumlah makanan tertentu yang dapat dimakan oleh
organisme trofik di atasnya.
- Beberapa bahan makanan yang sulit dicerna dibuang dalam
keadaan masih mengandung energi kimia.
- Hanya sebagian energi kimia dalam bahan makanan yang
dapat disimpan dalam sel dan sebagian lainnya untuk melakukan aktivitas
hidup.
Selain itu bentuk piramida energi
jika dibandingkan pada suatu tempat dengan tempat lain, dapat diketahui
efisiensi produktivitas pada kedua tempat itu.
Rantai makanan dan jaring-jaring makanan
Pada setiap tahap pemindahan energi,
80%–90% energi potensial hilang sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam
rantai makanan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin pendek
rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia.
Ada
dua tipe dasar rantai makanan:
- Rantai makanan rerumputan (grazing food chain).
Misalnya: tumbuhan-herbivora-carnivora.
- Rantai makanan sisa (detritus food chain). Bahan mati
mikroorganisme (detrivora = organisme pemakan sisa) predator.
Macam-macam
rantai makanan
Para
ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai
parasit, dan rantai saprofit.
- Rantai Pemangsa
Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau
sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora
sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora
sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun
herbivora sebagai konsumen ke-3.
- Rantai Parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme
yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing,
bakteri, dan benalu.
- Rantai Saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad
pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri
sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga membentuk
faring-faring makanan.
Kumpulan
dari rantai makanan nantinya akan menjadi sebuah jaring, yang sering disebut
dengan jaring-jaring makanan.
Perhatikan
contoh sebuah rantai makanan ini: daun berwarna hijau (Produsen) --> ulat
(Konsumen I) --> ayam (Konsumen II) --> musang (Konsumen III) -->
macan (Konsumen IV/Puncak).
Peran dekomposer ditempati oleh organisme yang bersifat
saprofit, yaitu bakteri pengurai dan jamur saproba. Keberadaan dekomposer sangat
penting dalam ekosistem. Oleh dekomposer, hewan atau tumbuhan yang mati akan
diuraikan dan dikembalikan ke tanah menjadi unsur hara (zat anorganik) yang
penting bagi pertumbuhan tumbuhan. Aktivitas pengurai juga menghasilkan gas
karbondioksida yang penting bagi fotosintesis.
Piramida
ekologi adalah gambaran susunan antar trofik dapat disusun berdasarkan
kepadatan populasi,
berat kering, maupun kemampuan menyimpan energi pada tiap
trofik.
Di dalam
rantai makanan tersebut, tidak seluruh energi dapat dimanfaatkan, tetapi hanya
sebagian yang mengalami perpindahan dari satu organisme ke
organisme lainnya, karena dalam proses transformasi dari organisme satu ke
organisme yang lain ada sebagian energi yang terlepas dan tidak dapat
dimanfaatkan. Misalnya, tumbuhan hijau sebagai produsen menempati taraf trofi
pertama yang hanya memanfaatkan sekitar 1% dari seluruh energi sinar matahari yang
jatuh di permukaan bumi
melalui fotosintesis
yang diubah menjadi zat organik.
Jika
tumbuhan hijau dimakan organisme lain (konsumen primer), maka hanya 10% energi
yang berasal dari tumbuhan hijau dimanfaatkan oleh organisme itu untuk
pertumbuhannya dan sisanya terdegradasi dalam bentuk panas terbuang ke atmosfer.
Selama keadaan produsen dan konsumen-konsumen tetap membentuk piramida, maka
keseimbangan alam
dalam ekosistem akan terpelihara.
Interaksi antarkomponen Biotik
A. Interaksi antar organisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.
Interaksi antar organisme dalam
komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi
antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
c. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.
contoh : Plasmodium dengan
manusia, Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.
Perhatikan
d. Komensalisme
Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
e. Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.
B. Interaksi Antarpopulasi
Antara populasi yang satu dengan
populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung
dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.
Alelopati merupakan
interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat
menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut
(juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat
yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh,
jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila
antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk
mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing
dengan populasi sapi di padang rumput.
C. Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.
Interaksi antarkomunitas cukup komplek
karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan.
Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur
karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.
D. Interaksi Antarkomponen
Biotik dengan Abiotik
Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubunganantara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubunganantara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Dengan adanya interaksi-interaksi
tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan
untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem.
Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya
dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.
Minggu, 05 Agustus 2012
Reaksi Redoks
Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.
Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana(CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasigula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit.
Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. Ia dapat dijelaskan dengan mudah sebagai berikut:
- Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion
- Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
Walaupun cukup tepat untuk digunakan dalam berbagai tujuan, penjelasan di atas tidaklah persis benar. Oksidasi dan reduksi tepatnya merujuk pada perubahan bilangan oksidasi karena transfer elektron yang sebenarnya tidak akan selalu terjadi. Sehingga oksidasi lebih baik didefinisikan sebagaipeningkatan bilangan oksidasi, dan reduksi sebagai penurunan bilangan oksidasi. Dalam prakteknya, transfer elektron akan selalu mengubah bilangan oksidasi, namun terdapat banyak reaksi yang diklasifikasikan sebagai "redoks" walaupun tidak ada transfer elektron dalam reaksi tersebut (misalnya yang melibatkan ikatan kovalen).
Reaksi non-redoks yang tidak melibatkan perubahan muatan formal (formal charge) dikenal sebagai reaksi metatesis.
link download : Redoks
Oksidator dan reduktor
Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa lain dikatakan sebagai oksidatif dan dikenal sebagaioksidator atau agen oksidasi. Oksidator melepaskan elektron dari senyawa lain, sehingga dirinya sendiri tereduksi. Oleh karena ia "menerima" elektron, ia juga disebut sebagai penerima elektron. Oksidator bisanya adalah senyawa-senyawa yang memiliki unsur-unsur dengan bilangan oksidasi yang tinggi (seperti H2O2, MnO4−, CrO3, Cr2O72−, OsO4) atau senyawa-senyawa yang sangatelektronegatif, sehingga dapat mendapatkan satu atau dua elektron yang lebih dengan mengoksidasi sebuah senyawa (misalnyaoksigen, fluorin, klorin, dan bromin).
Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa lain dikatakan sebagai reduktif dan dikenal sebagaireduktor atau agen reduksi. Reduktor melepaskan elektronnya ke senyawa lain, sehingga ia sendiri teroksidasi. Oleh karena ia "mendonorkan" elektronnya, ia juga disebut sebagai penderma elektron. Senyawa-senyawa yang berupa reduktor sangat bervariasi. Unsur-unsur logam seperti Li, Na, Mg, Fe, Zn, dan Al dapat digunakan sebagai reduktor. Logam-logam ini akan memberikanelektronnya dengan mudah. Reduktor jenus lainnya adalah reagen transfer hidrida, misalnya NaBH4 dan LiAlH4), reagen-reagen ini digunakan dengan luas dalam kimia organik[1][2], terutama dalam reduksi senyawa-senyawa karbonil menjadi alkohol. Metode reduksi lainnya yang juga berguna melibatkan gas hidrogen (H2) dengan katalis paladium, platinum, atau nikel, Reduksi katalitik ini utamanya digunakan pada reduksi ikatan rangkap dua ata tiga karbon-karbon.
Cara yang mudah untuk melihat proses redoks adalah, reduktor mentransfer elektronnya ke oksidator. Sehingga dalam reaksi, reduktor melepaskan elektron dan teroksidasi, dan oksidator mendapatkan elektron dan tereduksi. Pasangan oksidator dan reduktor yang terlibat dalam sebuah reaksi disebut sebagai pasangan redoks.
Contoh Resensi Novel
Resensi Novel Bumi Cinta :
contoh resensi novel bumi cinta.
SINOPSIS
“Apa jadinya, jika seorang santri salaf bernama Muhammad Ayyas, hidup d negeri paling menjunjung tinggi SEX bebas dan pornografi, yaitu Rusia ???
Akankah iman dan kehormatannya dipertaruhkan demi memenuhi hasrat duniawi nonik-nonik Moscow, yang kecantikannya tiada tara ?”
contoh resensi novel bumi cinta.
SINOPSIS
“Apa jadinya, jika seorang santri salaf bernama Muhammad Ayyas, hidup d negeri paling menjunjung tinggi SEX bebas dan pornografi, yaitu Rusia ???
Akankah iman dan kehormatannya dipertaruhkan demi memenuhi hasrat duniawi nonik-nonik Moscow, yang kecantikannya tiada tara ?”
Langganan:
Postingan (Atom)