Selasa, 03 Juni 2014

Ketika Cinta Selalu Pulang



“Gue adalah seorang gadis muda, tidak cantik, tidak tinggi, berkacamata dan tidak cukup pintar layaknya orang yang mengenyam bangku kuliahan. Tapi, menurut sebagian temen-temen gue dikampus, gue ini pintar, bahkan mereka selalu do’ain gue dengan bilang gue pintar. Ya, itulah penggambaran dari orang-orang disekitar gue tentang gue. Ya, itu memang gue. Tapi, gue senang punya temen-temen kayak mereka. Oke!, gue kira udah cukup perkenalannya.” Kata Fio sambil bersiap-siap untuk berangkat ke kampus pagi itu.
“Bu, aku berangkat ya!” kataku sambil memakai sepatu.
“Nggak sarapan dulu sayang?” tanya ibu ku tercinta.
“Nggak deh ma, dikampus aja nanti ya, udah telat nih soalnya, dah mama! Muach” jawabku.

Seperti biasanya, setiap pagi Fio selalu dijemput oleh sang pacar untuk diantar pergi ke kampus. Tapi sayangnya, kali ini dia harus berangkat sendiri, karena sang pacar tidak bisa menjemputnya lagi. Ya, hubungannya berantakan sejak perpisahan sekolahnya dibulan Juli. Fio harus saling menjauh dengan pacarnya, dikarnakan ayah Fio tidak suka dengan hubungan mereka.
“Angkot mana sih?, udah siang nih…!” gerutu Fio didepan gang rumahnya.
Tiba-tiba, ditengah kekesalan Fio menunggu angkot, datangs eorang anak laki-laki dengan motor bebeknya. Itu Adi!, teman Fio semasa di SMP.
“Ngapain lo diri disini udah kayak patung!,hehe” kata Adi yang meledek Fio.
“Enak aja lo!, gue lagi nunggu angkot nih, mau berangkat ke kampus, tapi dari tadi angkot gak lewat-lewat. Lo sendiri mau kemana?” Jawab Fio sambil bertanya bali kepada Adi.
“Gue mau sekolah lah. Lu lupa ya?, sekolah gue kan 4 tahun, beda sama lu yang Cuma 3 tahun!”
“Oiya ya, sorry deh sorry.. Eh!, gue boleh bareng gak?, kan kampus gue sama sekolah lu searah.”
“Boleh kok, apa sih yang nggak buat lo.,”
“Asik-asik.. Thanks ya!”
Fio pun berangkat bersama teman lama itu.
----------------------------------------------------
Mereka tiba di depan kampus Fio. Saat Fio baru saja turun dari motor Adi, tiba-tiba Andy lewat di depan mereka berdua. Andy, dia adalahmantan pacar Fio.
“Emm..Fi, tadi bukannya Andy ya? Tanya Adi yang heran liat sikap Andy yang cuek terhadap Fio.
“Iya, terus kenapa?” Jawab Fio.
“Ya,…gak kenapa-kenapa sih.., Cuma aneh aja, kok tumben sih lu gak bareng sama dia?”
“Ya.. lagi gak bareng aja. Emang kenapa sih?, kayaknya heran banget!”
“Ya cuma tanya doang!, gitu aja sewot!, wooo!”
“Yaudah sih, gak usah pake tanya-tanya kan bisa kali!”
“Ya deh, udah ah,,gue mau cabut dulu, ntar telat lagi, dhaa!” Adi pun pergi meninggalkan Fio sendiri di depan kampus.

“Kenapa harus ketemu Andy sih pagi-pagi gini, bikin bĂȘte aja!, Ugh!” kata Fio dalam hati sambil berjalan menuju kelasnya.
----------------------------------------------------
Jam istirahat pun tiba, waktunya Fio dan teman-teman untuk makan siang. Tapi, siang ini Fio lagi gak semangat buat makan siang.
“Fi..makan yuk, udah laper nih!” kata salah satu teman Fio dikelas.
“Gue gak ikut makan ya guys, sorry..” jawab Fio singkat.
“Kenapa sih lo?, lagi diet buka?”
“Nggak kok, males aja.”
“Yaudah deh, kalo gitu kita makan dulu ya, byee Fio…!”
“Byee…”

Siang itu, Fio hanya menghabiskan waktu makan siangnya dengan duduk di pojok kelas. Dia masih memikirkan kejadian tadi pagi. “Kenapa  Andy harus bersikap sedingin itu ya sama gue?, emang gue salah banget ya sama dia?, sampe dia harus begitu?, haduh… sakit juga ya rasa ya..huft…”  gumam Fio dalam hati, meratapi kisah asmaranya yang telah berubah 180 derajat. Dulu mereka sangat dekat dan romantis, tapi sekarang, sikap mereka dingin terhadap satu sama lain.

“Cling!” tiba-tiba smartphone Fio berbunyi, dan ternyata itu pesan dari Adi.
“Sorry ya Fi, kalo omongan gue tadi pagi nyinggung lu banget. Gue gak bermaksud gitu kok. Lo jangan maran marah ya…” begitu bunyi pesan yang dikirim oleh Adi pada Fio.
“Hmm…emang kalo gue marah kenapa?, masalah gitu buat lo?” balas Fio.
Percakapan itu pun berlanjut hingga bel masuk berbunyi, dan sebagai permintaan maaf dari Adi, dia akhirnya menjemput dan mengantarkan Fio pulang hari itu.
----------------------------------------------------
Setelah kejadian dihari itu, Fio dan Adi jadi semakin dekat. Mereka jadi sering menghabiskan waktu bersama jika ada waktu luang. Sampai Fio meresa nyaman berada didekat Adi.
“Apa iya gue suka sama Adi?, masa secepet itu sih gue lupa sama Andy?” gumam Fio dalam hati, dia memandangi Adi yang sedang asik menyantap makanannya sampe-sampe gak sadar kalo dia lagi ngelamunin teman SMP nya itu.
“Eh!, kenapa bengong lu?, ntar gak abis-abis lu makannya, gue aja udah mau abis nih, udah buaruan deh!” kata Adi yang membangunkan Fio dari lamunannya.
“Ye…!, siapa juga yang lagi mikirin lo?, gee raja lo!”
“Lagi siapa yang bilang kalo lo lagi ngelamunin gue sih?”
“Haduh, malu deh gue keceplosan!” Fio jadi salah tingkah atas jawabannya tadi.

Setelah mereka selesai makan, mereka pergi kesebuah taman. Disana mereka saling berbagi cerita, maulai dari menceritakan kembalikisah-kisah saat SMP dulu, sampai menceritakan keadaan saat ini.

“Thanks ya Di, lo udah mau jadi temen baik gue akhir-akhir ini. Gue jadi nggak ngerasa sendiri lagi.”
“Sama-sama kali Fi, gue juga seneng kok bisa jalan-jalan bareng lo”

Perjalanan dihari itu mereka akhiri dengan berfoto bersama di taman yang penuh dengan bunga-bunga, menambah indah hasil dari foto mereka, dan nampaknya itu amat berkesan dihati Fio. Setelah sekian lama dia bergalau ria akibat kisah cintanya yang kandas bersama Andy.
----------------------------------------------------
Malam itu. Tepat pukul 8 malam, smartphone fio berbunyi, menandakan ada pesan yang masuk. Bergegas dia ambil smartphone nya itu, berharap pesan itu dari Adi. Namu, harapannya tidak terkabul kali ini. Bukan Adi yang mengirim pesan, melainkan Andy, sang mantan kekasih.
“Yah, gue kira Adi” kata-kata itu spontan terlontar dari mulutnya, yang menandakan kekecewaan hatinya.

Tapi, walau ada rasa kecewa dalam hatinya, sebenarnya ada rasa senang di hati kecilnya yang juga merindukan pesan-pesan manis yang selalu Andy berikan pada Fio. Dengan rasa penasaran, Fio pun membuka pesan dari Andy.
“Hey Fi, apa kabar?. Gue denger, sekarang lo lagi deket ya sm Adi. Selamat ya, lo udah bisa move on dari gue. Jujur ya Fi, sebenernya gue belum bisa lupa sama lo, gue belum bisa move on dari lo. Tapi gue ikut seneng kok, kalo lo seneng.” Begitulah isi pesan dari Andy.
Seketika air mata Fio menetes tanpa sadar. “Hey?, kok gue nangis sih?, apa yang salah sih sama diri gue?. Sebenernya gue belum bisa sepenuhnya move on dari lo tau! Nyebelin banget sih lo!” Fio pun membating smartphone meiliknya ke atas kasur kesayangannya.
----------------------------------------------------
Hanya selang 1 jam, smartphone milik Fio berbunyi lagi. Menandakan ada pesan yang masuk. Dalam hatinya, dia menebak bahwa Andy lah yang mengirim pesan. Ternyata, kali ini gilaran pesan dari Adi yang dia terima. Moodnya lasung berubah, dari yang tadinya bete, jadi seneng, hanya karna dapet pesan dari Adi. Dengan cepat dia buka pesan itu.
“Malem Fi, gue ganggu lo gak?”
“Gak kok di. Adap ada?” dengan cepat dia membalas pesan dari Adi.
“Gue mau curhat nih sama lo, boleh gak?, janji deh gak akan sampe bikin lo tidur telat.” balas Adi.
“Oke. Jadi lo mau curhat apa sebenernya?”
“Gue mau minta pendapat nih sama lo, gue punya temen disekolah, nah, gue udah suka sama dia sejak lama, tapi gue belum berani nyatain perasaan gue sama dia. Lo punya saran gak buat gue?”

Deg!! Jam didinding pun sekitika terasa berhenti berputar, waktu berhenti berjalan, dan dara pun berhenti mengalir. Mood Fio yang tadinya seneng, langsung berubah jadi bad mood.
“Sampe sekarang lo masih punya perasaan gak sama cewek itu?”
“Ya..masih lah, kalo udah nggak, ngapain juga minta saran sama lo?”

Bukan jawaban itu yang dia harapkan. Ternyata, kedekatannya selama ini benar-benar hanya sebatas teman saja.
“Ya, lo harus berani lah ungkapin perasaan lo. Lo kan udah mau lulus, kalo dia keburu pergi jauh gimana?”
“Ya juga sih, lo bener. Oke deh, Thanks ya buat sarannya.”
“Udah?, jadi cuma itu doang yang mau tanyain ke gue?, dan bikin lo malem-malem gini sms gue?”
“Iya, kenapa emang?, gue buang-buang waktu lo doang ya?, sorry deh Fi..”
“Gak kok!, udah ya, gue mau tidur dulu, udah ngantuk!, Bye!”

“Kenapa sih hidup gue gini banget?” itulah kata yang Fio ucapkan sebelum dia tertidur di kasur kesayangan.
----------------------------------------------------
Hari demi hari telah dia jalani seperti biasa, dan kali ini tidak ada lagi cerita tetang Adi dan Fio lagi. Fio mulai menjaga jarak dengan Adi setelah malam itu. Dan setelah kedekatannya dengan Adi menjadi tak sedekat dulu lagi, kini Fio mulai menjalani semuanya sendiri.

Setelah hubungan Fio dan Adi melonggar, Andy mulai mendekati Fio lagi. Dengan harapan, Fio akan menerimanya kembali, walau Andy tahu, ayah Fio belum mengizinkannya dekat lagi dengan Fio. Tapi kali ini Andy tak perdulikan hal itu, dia cuma pingin bisa selalu ada di Dekat Fio dan selalu ada buat Fio, layaknya yang dilakukan Adi pada Fio sebelumnya.

Fio pun tak menutup hatinya, dia tak mau lagi membohongi hati kecilnya, dimana dia memang masih menyimpan perasaannya pada Andy. Fio berharap, kali ini, kedekatannya sama Andy tidak akan berakhir lagi, sampai mereka bener-bener yakin kalau mereka emang gak bisa buat melanjutkan hubungan mereka.

“Sebenarnya apa yang salah dengan Andy ayah?, dia baik sama Fio, dia juga sayang sama Fio. Kenapa sih ayah gak suka sama Andy?” Fio bertanya dalam hatinya. Tapi jawaban atas pertanyaannya itu, belum juga bisa dia dapatkan samapai saaat ini.
“Hanya keajaiban lah yang mungkin akan merubah hati ayah, semoga”

Kini hari-hari Fio penuh dengan kisah kebersamaannya dengan Andy, cinta yang dulu sempat singgah ke tempat lain nun jauh disana, meninggalkan tempat yang gelap disisi hati Fio, kini kembali pulang untuk menemui penghuni setianya yang telah membuat tempat itu kembali bersinar.

Kini yang Fio tahu adalah, sejauh apa pun dia pergi meningglkan Andy, cintanya tidak pernah pergi meninggalkan Andy, seberapa kalipun dia dekat dengan pria lain, cintanya selalu pulang untuk menemui pemilik sejatinya, Andy!. Ya, Andy lah sang pemilik hati ini. Pulanglah sayang, isi hati yang sempat kosong ini dengan indah warna pelangi.
 

Blogger news